Rembug Buku #2: Seri Mata karya Okky Madasari

 


        Jakarta—Acara Rembug Buku #2 yang mengangkat Seri Mata dari Okky Madasari diadakan pada Kamis (31/03/22) melalui ruang Zoom. Seri Mata terdiri dari empat judul buku: Mata di Tanah Melus, Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Mata dan Manusia Laut, serta Mata dan Nyala Api Purba. Buku-buku tersebut dibaca bersama oleh empat orang pembahas: Zulfa Adiputri, Setyaningsih, Elfira Prabandari, dan Nai Rinaket. Acara yang berlangsung selama dua jam lebih ini dipandu oleh Nabila Budayana.
           Diskusi yang dihadiri oleh 30-an orang peserta ini berlangsung hangat. Pesertanya adalah mereka yang pernah membaca serial Mata, membaca Okky Madasari, juga mereka yang tertarik pada buku anak. Hadir juga penulis cerita anak, ilustrator, pegiat literasi anak, juga guru dan dosen. 
        Serial Mata dari Okky Madasari terbit dalam kurun waktu empat tahun. Mata di Tanah Melus (2019) mengambil latar di Kabupaten Belu di NTT. Mata dan Rahasia Pulau Gapi (2019) berlatar Pulau Ternate. Mata dan Manusia Laut (2020) berkisah tentang Bambulo si anak laut dari Sulawesi bagian tenggara. Sedangkan, Mata dan Nyala Api Purba yang mengambil latar di ibu kota negara masa depan bercerita tentang manusia-manusia lampau yang tinggal dalam goa purba.


        Seri Mata berkisah tentang kisah petualangan seorang gadis 12 tahun asal Jakarta bernama Matara. Ia dan Mamanya berpetualang ke daerah luar pulau Jawa. Dalam petualangannya, Matara bertemu dengan berbagai makhluk ajaib seperti Ratu Kupu-Kupu (buku I), Kucing Molu yang bisa bicara (buku II), gurita raksasa dan berbagai makhluk laut ajaib (buku III), serta bibikus dan komodo Owa (buku IV). Seri Mata dari Okky Madasari dapat menjadi alternatif pilihan buku cerita anak yang saat ini kebanyakan diisi oleh buku cerita bergambar. Novel anak terbitan Gramedia ini ditargetkan untuk anak usia praremaja.
        Para pembahas memiliki poin-poin penting yang berbeda dalam diskusi. Zulfa Adiputri mengkritisi penggambaran desa-kota yang kalau tidak hati-hati bisa membuat salah persepsi. Setyaningsih menyimpulkan benang merah yang mengaitkan keempat judulnya, yakni petualangan. Ia membandingkan seri Mata dengan beberapa judul lain, seperti Cerita Si Penidur dan Adventure of Tom Sawyer. Nai Rinaket menegaskan gambar dalam novel anak bisa berperan lebih dari sekadar pelengkap. Ia membandingkannya dengan buku Neil Gaiman. Elfira Prabandari mengungkapkan konsep home-away-home dalam cerita petualangan anak. Juga, berbagi pengalamannya tentang membacakan buku untuk anaknya yang berusia 4 tahun.


           Diskusi hangat ini juga mengajak para peserta aktif berpendapat. Muncul berbagai topik menarik, misalnya: penggambaran tokoh Mata yang kurang kuat, alur yang lambat, hingga kenapa anak laki-laki biasanya kurang tertarik membaca cerita yang tokohnya perempuan, dan apakah penulis perempuan selalu menciptakan tokoh perempuan. Bagaimanapun juga, unsur fantasi, budaya, mistisme, dan pengetahuan tentang berbagai daerah di Indonesia dalam serial Mata menjadi daya tarik bagi pembaca anak.

        Selain itu, diskusi juga membuka banyak pintu ke berbagai bahan bacaan seperti:
1. Buku-buku karya Roald Dahl
2. Buku-buku karya Lemony Snicket
3. Buku-buku karya Reda Gaudiamo 
4. Buku-buku karya Djokolelono
5. Buku-buku karya Bung Smas
6. Cerita si Penidur - Aman Datuk Madjoindo
7. Bacaan Anak Indonesia Tempo Doeloe - Christiantiowati
8. Hikayat Pelanduk Jenaka
9. Hikayat Kalilah dan Dimnah
10. Si Samin - Muhammad Kasim
11. Alice in Wonderland - Lewis Carroll
12. Buku-buku karya Phillip Pullman
13. Serial Bumi - Tere Liye
14. Serial Harry Potter - J.K Rowling
15. Eragon - Christopher Paolini
16. The Call - Patrick Ness & Jim Kay
17. Winnie the Pooh - Aa Milne yang diilustrasikan oleh E.H. Sephard.
18. Buku-buku karya Beatrix Potter
19. Golden Compass - Philip Pullman 
20. Kokokan Mencari Arumbawangi - Cyntha Hariadi
21. Indra Tualang Si Doktor Kopi - Soesilo Toer
22. Komponis Kecil - Soesilo Toer
23. Galeo Anak Segara - AndarA
24. The Hunger Games - Suzzane Collins
25. Nasib Seorang Penebang Pohon - Soesilo Toer
26. Emak - Daoed Joesof 
27. Sastra dan Perkembangan Insani Anak, Sebuah Bunga Rampai (ed. Kholid A. Harras dan Henry Guntur Tarigan)
28. Legenda Perompak Naga - Wisnu Suryaning Adji
29. Teka-Teki Terakhir - Annisa Ihsani
30. The Adventures of Tom Sawyer - Mark Twain
31. Adventures of Huckleberry Finn - Mark Twain
32. Oliver Twist - Charles Dickens
33. Lea di Dunia Bawah Irlandia - Tyas Widjati
34. Kedai Sulap - Lisma Laurel
35. Fortunately The Milk - Neil Gaiman
36. Garuda Gaganeswara - Ary Nilandari
37. Where the Wild Things Are – Maurice Sendak

        Perlu diingat, daftar di atas HANYA kumpulan judul buku anak yang disebutkan oleh pembicara dan peserta melalui diskusi langsung dan melalui kolom komentar dalam acara #rembugbuku2, BUKAN merupakan hasil rekomendasi resmi dari diskusi tersebut. Namun, tentu saja bisa menjadi pintu masuk ke pembicaraan buku anak selanjutnya. Obrolan Rembug Buku #2 selengkapnya bisa disimak di tautan ini. (EFR)


Komentar